ads10

Vendor-Vendor Lapis Ketiga Ramaikan Persaingan Smartphone 5G



JAKARTA, Seiring dengan komersialiasi layanan 5G di berbagai negara utama (front runner) seperti China, AS dan Korea Selatan, tren smartphone 5G diperkirakan mulai tumbuh pada tahun ini.
Perusahaan jasa keuangan, perbankan dan investasi yang berbasis di AS, Goldman Sachs, memperkirakan pengiriman smartphone 5G secara global, bisa mencapai 200 juta unit sepanjang 2000.
Nilai tersebut sekitar 20 kali lebih banyak dari angka penjualan 2019. Perkiraan bahwa 2020 menjadi titik balik bagi penjualan smartphone 5G, didasarkan pada meluasnya pembangunan BTS 5G dan agresifitas vendor-vendor China yang mengguyur pasar dengan produk-produk baru.
Dengan kue yang semakin membesar, persaingan di ranah 5G kini tak hanya didominasi oleh vendor-vendor yang sudah mapan, seperti Apple, Samsung, dan Huawei. Namun juga Oppo, Vivo, dan Xiaomi.
Bahkan, vendor-vendor di lapis ketiga mulai unjuk gigi. Seperti yang ditunjukkan oleh Realme dan Coolpad.
Pekan ini, Realme resmi memperkenalkan perangkat Realme X50 5G dihargai mulai 2.499 yuan atau sekitar Rp 5 juta, menandai ponsel 5G termurah yang ada di dunia saat ini.
Realme merupakan brand smartphone dengan pertumbuhan tercepat tahun lalu, khususnya di Indonesia dan India. Vendor berharap konsumen membeli ponsel baru tahun ini yang kompatibel dengan infrastruktur 5G yang berkembang di negara itu.
Realme X50 5G didukung fitur prosesor Qualcomm Snapdragon 765G dan baterai 4200mAh. Layar 6,57-inci memiliki kecepatan refresh 120Hz, mengarahkannya ke mobile gaming.
Kamera belakang memiliki empat lensa: lebar 64MP; Telefoto 12MP; 8MP ultra-lebar; dan makro 2MP. Bagian depan dilengkapi dengan pengaturan lensa ganda 16MP dan 8MP, yang mampu mengambil gambar sudut lebar.
Realme awalnya adalah sub-brand Oppo, namun dipisah sebagai vendor independen. Pabrikan memasuki pasar di luar China pada Mei 2019, memperluas jajaran di akhir tahun, termasuk Indonesia.
Keputusan memisahkan Realme dan Oppo terbilang tepat. Pasalnya, dengan independensi itu, Realme mampu menjadi game changer.
Di Indonesia, meski baru seumur jagung, Realme sudah nangkring di posisi empat vendor smartphone, berdasarkan survey IDC.
Berkat pencapaian yang fenomenal itu, Realme menjadi brand smartphone dengan pertumbuhan tercepat tahun lalu, khususnya di Indonesia dan India.
Dengan peluncuran X50 5G, vendor berharap konsumen membeli ponsel baru tahun ini yang kompatibel dengan infrastruktur 5G yang berkembang di negara itu.
Dalam sebuah acara di China, pendiri dan CEO Realme, Sky Li, menyampaikan rencana ambisius perusahaan, yakni untuk mengirim ponsel dua kali lebih banyak pada 2020 dibandingkan dengan 2019.
Sky Li mengumumkan Realme berhasil mengirimkan 25 juta smartphone dalam 12 bulan terakhir, yang artinya, rencana untuk tahun 2020 adalah 50 juta unit ponsel akan didistribusikan.
Caranya, dengan memperkenalkan perangkat dengan spesifikasi mengesankan dengan harga agresif, dikombinasikan dengan pertumbuhan pasar yang diharapkan berkat penyebaran jaringan 5G.
Coolpad, TCL dan ZTE
Sebelum peluncuran Realme X50, pabrikan lain yakni Coolpad juga sudah memperkenalkan ponsel 5G paling terjangkau, Coolpad Legacy 5G.
Alih-alih bersaing di China, Coolpad lebih mempriotaskan AS sebagai pasar perdana dengan harga terjangkau. Perangkat akan dikenakan biaya kurang dari $400 (~Rp5,6 juta) ketika diluncurkan pada Q2 tahun ini.
Coolpad Legacy 5G ditenagai oleh Snapdragon 765G dan mendukung 5G sub-6GHz, yang berarti akan bekerja pada jaringan operator telekomunikasi T-Mobile dan AT&T.
Chipset dipadu dengan RAM 4GB dan penyimpanan UFS 2.1 64GB. Ada slot microSD untuk penyimpanan lebih banyak. Ponsel juga akan hadir dengan Android 10.
Coolpad Legacy 5G memiliki layar IPS 6,53 inci dengan dukungan HDR10. Ada poni tetes air untuk kamera selfie 16MP. Kamera ini mendukung pembukaan kunci wajah, ada juga pembaca sidik jari di bagian belakang.
Di panel belakang ada kamera utama 48MP dan ultrawide 8MP. Tanpa NFC dan Wi-Fi 6, ponsel mendukung komunikasi via Bluetooth 5.0. Kapasitas baterai 4.000mAh bisa diisi pada 18W berkat Quick Charge 3.0.
Selain Realme dan Coolpad, pasar juga akan diramaikan dengan kehadiran smartphone 5G dari TCL. Vendor asal China itu, sudah mengungkap lini ponsel unggulan di panggung CES 2020. Perusahaan menjabarkan tiga flagship mendatang, termasuk ponsel 5G pertamanya.
Tiga ponsel unggulan yang diumumkan adalah TCL 10 5G, 10 Pro, dan 10L.
Seperti namanya, TCL 10 5G akan hadir dengan dukungan built-in konektivitas seluler berkecepatan tinggi, menjadikan ini ponsel 5G pertama perusahaan yang akan diluncurkan “secara global pada 2020”.
Jauh sebelum Realme, Coolpad, dan TCL, vendor lapis ketiga lainnya yang juga tak ingin ketinggalan kereta adalah ZTE.
ZTE bahkan sudah memperkenalkan smartphone 5G pada Agustus tahun lalu, yakni Axon 10 Pro 5G. Di China sendiri, Axon 10 Pro 5G menjadi smartphone 5G pertama yang tersedia secara komersial.
Dilansir dari berita pemerintah Xinhua, ZTE melakukan peluncuran produknya pada Selasa (6/8) waktu China.
Perangkat yang pertama kali diumumkan pada Februari di MWC 2019 itu dilengkapi dengan layar AMOLED 1080p berukuran 6,47 inci, ditopang chipset Snapdragon 855 dan triple camera.
Siapa Pemenangnya?
Tak diragukan lagi, dengan terjunnya vendor-vendor lapis ketiga, pasar smartphone 5G sudah menjadi medan pertempuran baru bagi merek-merek smartphone global, khususnya China.
Selain Realme 5G, Cooolpad 5G, dan TCL, tahun ini diketahui sejumlah smartphone 5G akan hadir di pasar.
Seperti Samsung Galaxy S10 5G, LG V50 ThinQ, OnePlus 7 Pro, Oppo Reno 5G, Nokia 9 PureView, , dan Moto Z4 Motorola yang dihubungkan dengan mod Moto 5G.
Meski persaingan mulai memanas, dalam kajian lembaga riset terkemuka Strategy Analytics, vendor nomor dua dunia, Huawei akan muncul sebagai pemenang utama dalam perlombaan 5G.
Dalam sebuah pernyataan, firma analis mengatakan bahwa Huawei berada pada posisi terbaik untuk menangkap lebih banyak penjualan ponsel pintar 5G China.
Huawei dapat memanfaatkan keberhasilan itu untuk mendorong posisi yang lebih baik di pasar smartphone global yang belakangan menurun gara-gara sanksi dari AS.
Menurut Ville Petteri-Ukonaho, Associate Director Strategy Analytics, tak diragukan lagi bahwa China akan memegang kunci volume penjualan perangkat 5G pada tahun ini.
“Perusahaan yang dapat meraih pangsa pasar perangkat 5G terbanyak, tentunya akan memiliki pengaruh besar untuk menggerakkan kurva belajar (learning curve), baik dari sisi produksi maupun penyebaran perangkat 5G”, ujar Ville.
Di sisi lain, SVP Strategy Analytics, David Kerr mencatat bahwa vendor Korea Selatan Samsung saat ini adalah perusahaan perangkat 5G terkemuka. Sayangnya, Samsung saat ini hanya memiliki 1% pangsa pasar di China.
Karena China diperkirakan akan menjadi pasar smartphone 5G terbesar, dengan penjualan ponsel berpotensi mencapai 80 juta pada 2020, maka jalur ini menjadi jelas bagi Huawei untuk mengambil keuntungan.
“Huawei baru-baru ini mempercepat dan mengintensifkan upayanya di pasar dalam negeri untuk menghadapi ketidakpastian internasional,” kata David Kerr.
David menambahkan, pada Q2 2019, Huawei telah memperluas pangsa pasar ponsel pintar di pasar domestik menjadi hampir 40%, jauh melampaui semua pesaing lainnya.
“Jika China memenuhi target agresifnya, Huawei dapat memotong kepemimpinan Samsung 5G secara mendalam, memposisikannya untuk pemulihan dan pertumbuhan di Eropa Barat dan pasar global lainnya”, pungkas David Kerr.

0 Response to "Vendor-Vendor Lapis Ketiga Ramaikan Persaingan Smartphone 5G"

Post a Comment